Minggu, 13 Maret 2011

to:

-AYAH-
bertarung melawan waktu dan cuaca
panasnya dewa cahaya
tak menghalangi langkahmu
dinginnya dan derasnya hujan
tak sedikitpun mengoyah niatmu dalam menjalankan kewajibanmu
tidak pernah kau menunjukan
peluh diwajahmu walaupun sangat membebanni
senyuman yang mengembang selalu terlihat
ketika keluarga mu menyambutmu

-MAMA-
tak pernah berani aku membayangkan
rasa sakit yang kau alami ketika kau berjuang
untuk membawaku ke dunia
kau pertaruhkan nyawamu untukku
kau berikan aku darah yang ada dalam tubuhmu
untuk melekaskan dahagaku..
kau ajarkan tentang segala hal
kau adalah perpustakaan pertamaku
tak ada satupun harta didunia ini yang bisa membalas semua itu
aku sangat menyanyangi mu mama
maafkan aku,karna telah membuat hatimu terluka
dan maafkan aku karna pernah membuat hujan turun di muka cantikmu

NB: aku tak punya keberanian dan kepandaian berkata-kata atau mengexpresikan diri ketika ayah dan mama ada dihadapanku
entah kenapa??
tapi aku memberanikan diri untuk merangkai kata demi kata
ayah.. mama..
aku sangat menyanyangimu
tak sedikit pun niat dan langkahku
untuk menyakitimu atau membuat marah,tapi terkadang aku malah membuat hatimu
terluka
maafkan aku ayah.. maafkan aku mama..
dan jika aku mengingat apa saja yang telah ayah dan mama perbuat untukku
aku selalu berdoa kepada allah swt supaya ayah & mama selalu mendapatkan yang
terbaik. ketika ada seseorang yang menanyakan kepadaku, "apa yang paling ingin
kau lakukan didunia ini? aku pasti menjawab: hal yang ingin ku lakukan adalah
membuat kedua orang tuaku tersenyum dan menangis bangga padaku dan kepada seluruh anak anak nya dan menghapus semua kesedihan ayah dan mama..
-amin-

-GURU-
datang pagi hari
berharap mendapatkan ilmu darimu
dengan penuh ketulusan dan kesabaran
mengajari kami untuk bisa menghadapi dunia luar
sangat menyenangkan ketika kau mengajarkan kami
hal-hal yang belum kami tau sebelumnya
walau terkadang kau marah karna kesalahan kami
tapi kami yakin kemarahanmu untuk membuat kami menjadi orang yang lebih baik lagi
kau memang pahlawan tanpa tanda jasa ku
terimakasih-terimakasih-terimakaih


-cerpen pengemis kecil-
ditengah pengabnya kota karna polusi udara..
ditengah ramainya hiruk pikuk kota yang gemerlap
aku melihat seorang anak kecil berpakaian compang camping berdiri ditengah kendaraan dilampu merah persimpangan jalan,menadahkan tangan berharap mendapat recehan.ada yang peduli dengan anak itu,ada pula yang menatapnya sinis penuh kesombongan menganggap anak kecil itu termasuk dalam perusak pemandangan kota.
tapi pernahkah kalian melihat hati mereka anak kecil itu dengan menatapnya tanpa menganggap rendah anak itu? jika aku jadi anak itu pasti aku berteriak dengan lantangnya..
"KENAPA DUNIA INI TIDAK ADIL,PADAKU? AKU JUGA INGIN SEPERTI KAMU.."
"SAYA MOHON BERHENTI MENGARAHKAN LAMPU LAMPU ITU KEARAH MATAKU,MATAKU SUDAH CUKUP SILAU KARNA CAHAYA KESINISAN KALIAN KETIKA MELIHAT ACUH PADAKU. KAPAN RODA KEHIDUPANKU BERADA DIATAS?"
-TAMAT-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar